Jakarta, 4 Sya’ban 1436/22 Mei 2015 (MINA) – Lembaga kemanusian Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) melakukan sosialisai perkembangan Rumah Sakit Indonesia di Gaza Palestina kepada para jamaah masjid Istiqlal usai shalat Jumat.

“Dana yang disalurkan untuk pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza Palestina adalah murni berasal dari masyarakat Indonesia,” kata Ketua Presidium MER-C dr. Henry Hidayatullah kepada jamaah Masjid Istiqlal usai shalat di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (22/5).

Henry mengatakan, pembangunan rumah sakit Indonesia di Gaza membutuhkan proses atau waktu yang panjang, yaitu di awali pada tahun 2009 pada saat itu terjadi agresi militer Israel ke Gaza.

“Pada saat itu (agresi militer Israel ke Gaza,Red) MER-C awal masuk ke daerah Gaza, Palestina,” kata Henry.

Ia juga mengatakan, dana-dana yang masyarakat Indonesia yang terkumpul melalui MER-C pada awalnya ditunjukan untuk pembelian 3 buah ambulan dan obat-obatan yang disalurkan ke Rumah Sakit Asyifa, Gaza.

“Kemudian donasi mulai berdatangan dan dari situlah kami mempunyai misi ingin membangun Rumah Sakit Indonesia di Gaza Palestina, walaupun saat ini dana yang ada masih kurang, tapi kami yakin semua itu akan terwujud,” ujar Ketua Presidium MER-C.

Menurutnya, pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza merupakan sebuah bentuk kepedulian rakyat Indonesia untuk membantu rakyat Palestina.

“Rakyat Indonesia mendukung secara penuh agar Palestina segera merdeka,” ujar Henry.

Sementara Ketua Kontruksi pembangunan Rumah Sakit Indonesia, Farid Thalib mengatakan, hingga saat ini perkembangan Rumah Sakit Indonesia di Gaza sudah dalam tahap akhir.

“Banyak keajaiban-keajaiban yang terjadi pada saat proses pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Gaza, Palestina,” kata Farid Thalib.

Sebelumnya Menteri Agama RI Lukman Hakim Saefuddin secara simbolis menyerahkan dana sebesar Rp. 1 satu miliar untuk Rumah Sakit Indonesia (RS Indonesia) di Gaza, Palestina, kepada Ketua Presidium MER-C dr. Henry Hidayatullah usai shalat Jum’at (15/5) di Masjid Istiqlal, Jakarta.

“Inilah wujud dari rasa cinta kita kepada masyarakat dan bangsa Palestina, bantuan ini adalah murni dari masyarakat Indonesia, khususnya jamaah Masjid Istiqlal,” kata Menteri Agama saat memberikan sambutan usai Shalat Jumat di Masjid Istiqlal, di Jakarta, Jumat.

Lukman mengatakan, bantuan tersebut merupakan bantuan kesekian kalinya yang diberikan masyarakat Indonesia untuk rakyat Palestina.

“Momentumnya juga sangat tepat, yaitu  berdekatan dengan peringatan Isra Mi’raj sekarang ini,” kata Lukman.

Ia juga menambahkan, dalam Undang-Undang Dasar Indonesia dengan tegas disebutkan bahwa kemerdekaan adalah hak semua bangsa dan perdamaian abadi itulah adalah menjadi cita-cita bagi seluruh bangsa.

 

Rumah Sakit Indonesia di Gaza

Rumah Sakit Indonesia di Gaza menjadi bukti silaturahim jangka panjang antara rakyat Indonesia dan rakyat Palestina dimana seluruh dananya berasal dari masyarakat Indonesia.

Semua donasi berasal dari rakyat Indonesia yang sebagian besar kalangan menengah ke bawah, dari Sabang hingga Merauke.

Dalam pembangunan RSI ini, MER-C bekerjasama dengan Pondok Pesantren Al-Fatah Indonesia yang telah mengirim 33 relawan ke Gaza.

Rumah Sakit Indonesia di Gaza merupakan sebuah bangunan berbentuk segi delapan yang didirikan atas sumbangan dari rakyat Indonesia dengan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) sebagai inisiator pendirian bangunan tersebut.

Bangunan yang cukup unik tersebut merupakan sebuah hadiah dari rakyat Indonesia kepada rakyat Palestina, dan akan menjadi sebuah sejarah tersendiri. Rakyat Indonesia dari Sabang sampai Marauke bahu membahu memberikan yang terbaik untuk saudara-saudara mereka di Palestina.

Pekerjaan tahap ini dilakukan oleh relawan Indonesia yang seluruhnya sukarelawan yang tidak dibayar (unpaid volunteers).

 

Tentang MER-C

MER-C adalah organisasi sosial kemanusiaan yang bergerak di bidang kegawatdaruratan medis dan mempunyai sifat amanah, profesional serta netral. Tujuan MER-C adalah memberikan pelayanan medis untuk korban perang, kekerasan akibat konflik, kerusuhan, kejadian luar biasa, dan bencana alam di dalam maupun di luar negeri.

Awalnya, organisasi ini dibentuk oleh sekumpulan mahasiswa Universitas Indonesia yang berinisiatif melakukan tindakan medis untuk membantu korban konflik di Maluku, Agustus 1999. Sejak dibentuk, lembaga ini telah mengirim tim medisnya ke berbagai daerah konflik perang, krisis kemanusiaan, wilayah bencana di seluruh dunia.

MER-C juga berpartisipasi dalam berbagai misi kemanusiaan nasional dan internasional, salah satunya adalah upaya untuk membuka bloklade Israel atas Jalur Gaza, Palestina, dengan ikut serta dalam konvoi kapal Mavi Marmara 2010.

Dengan prinsip rahmatan lil alamin (rahmat bagi semesta alam), MER-C memberi  “pertolongan” kepada semua makhluk, baik personal maupun kelompok tanpa melihat latar belakang, agama, mazhab, kebangsaan, etnis, golongan, politik, penjahat atau bukan, dan pemberontak atau bukan, melainkan atas dasar kegawatan. (L/P010)

Sumber : http://mirajnews.com/id/indonesia/nasional/merc-sosialisasikan-perkembangan-rs-indonesia-di-gaza-kepada-jamaah-masjid-istiqlal/

 

 

 

 

 

 

 

 

Dukung Sosial Media Kami

Langganan Info & Berita MER-C