Syaikh DR. Samih Hajaj (Abu Anas). (Foto: MINA/Rana)

Gaza City, 18 Dzulqo'idah 1434/24 September 2013 (MINA) - Mufti Palestina di Jalur Gaza, Syaikh DR. Samih Hajaj menyatakan, para relawan dari Indonesia harus tampil di depan dalam memimpin perubahan peradaban dunia, pembebasan Masjid Al-Aqsha, dan perjuangan kemerdekaan Palestina.

Hal itu diungkapkannya saat para relawan Indonesia yang tergabung dalam tim pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza-Palestina berkunjung ke kediamannya, Ahad (22/9).  

"Kehadiran para relawan Indonesia di Gaza ibarat garam dalam sebuah masakan. Meskipun sedikit, tapi mereka sanggup memberikan warna yang baik pada lingkungan tempat mereka berada," kata Syaikh Hajaj yang juga dikenal dengan Abu Anas.

Syaikh Abu Anas juga mengungkapkan harapannya agar para relawan Indonesia dapat hadir ke seluruh penjuru dunia untuk menjadi penyejuk dalam panasnya peradaban di tengah pergolakan yang terjadi di negara-negara Islam, khususnya di Timur Tengah.

Ulama yang pernah berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Fatah Indonesia itu berharap ia dapat berjumpa dengan para relawan Indonesia sesering mungkin.

"Saya berharap akan ada lebih banyak lagi relawan Indonesia yang berada di Jalur Gaza. Kehadiran para relawan Indonesia sangat ditunggu-tunggu rakyat Palestina dan tentunya Muslimin di seluruh dunia," ungkapnya.

Syaikh Hajaj berpesan kepada para relawan agar pembinanya yang ada di Indonesia bisa hadir di Jalur Gaza. "Saya sangat ingin bertemu dengan pembina kalian di Indonesia. Sampaikan kepadanya, saya rindu ingin berjumpa dengannya," ujar Syaikh Abu Anas.

Syaikh Abu Anas juga menyatakan harapannya bahwa dari Indonesia dengan jumlah penduduk muslim terbesar di dunia kelak akan memimpin perubahan peradaban dunia yang kini sedang bergejolak dan pembebasan Masjid Al-Aqsha yang kini masih dijajah Zionis Israel.

"Muslimin Indonesia jangan berkecil hati dengan kiprah dan peran mereka dalam perjuangan. Ingat, Shalahuddin Al-Ayyubi itu bukan orang Quraisy. Ia orang Irak. Tapi ia mampu memimpin perubahan, membebaskan Masjid Al-Aqsha dari tangan penjajah," ungkapnya.

Tim relawan Indonesia yang berkunjung ke kediaman Syaikh Hajaj adalah Ir. Edi Wahyudi (Jakarta), Ust. Abdurahman (Jawa Tengah), Luthfi (Kalimantan Barat) dan Tata Lukita (Jawa Barat).

RSI di Jalur Gaza menjadi bukti silaturahim jangka panjang antara rakyat Indonesia dan rakyat Palestina di mana seluruh dananya berasal dari masyarakat Indonesia. Semua donasi berasal dari rakyat Indonesia yang sebagian besar kalangan menengah ke bawah, dari Sabang hingga Merauke.

Lembaga kemanusiaan Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) sebagai inisiator pembangunan RSI Gaza, dalam pembangunannya bekerjasama dengan Pondok Pesantren Al-Fatah Indonesia yang telah mengirim 33 relawannya ke Jalur Gaza.

Saat ini MER-C sedang mengerjakan dua pembangunan rumah sakit sekaligus di dua daerah berbeda, Jalur Gaza, Palestina dan Galela, Maluku. Pembangunan RS Indonesia di Jalur Gaza memerlukan dana sekitar 100 miliar rupiah yang terbagi untuk biaya pembangunan bangunan utama RSI dan sarana penunjang berupa alat-alat kesehatan. (L/P06/P04/P02)

 Sumber : http://mirajnews.com/id/palestina/9976-mufti-gaza-relawan-indonesia-harus-pimpin-pembebasan-al-aqsa.html

Dukung Sosial Media Kami

Langganan Info & Berita MER-C