Bayt Lahiya, 4 Syawal 1434/11 Agustus 2013 (MINA) - Relawan Indonesia yang sedang melaksanakan amanah pembangunan Rumah Sakit Indonesia merayakan Idul Fitri 1 Syawal 1434 bersama masyarakat Gaza ditengah jauh dari keluarga dan sanak saudara serta kondisi blokade semakin diperketat di daerah kantong Palestina itu.

Hal itu disampaikan koresponden Mi'raj News Agency (MINA) di Jalur Gaza, Muhammad Husain, Sabtu (10/8).

"Alhamdulillah, Pada 1 Syawal 1434 atau Kamis,8 Agustus 2013, para relawan Indonesia yang saat ini sedang mengemban amanah pembangunan RSI telah melaksanakan shalat Idul Fitri bersama masyarakat Gaza," kata Husain kepada Kantor Berita Islam MINA.

Perdana Menteri Palestina Dr. Ismail Abdussalam Haniyah sedang mengimami shalat Idul Fitri di Lapangan Yarmuk, Pusat Jalur Gaza, 1 Syawal 1434/8Agustus 2013. (Foto: MINA Gaza)

Sekitar 33 relawan RSI melaksanakan shalat Idul Fitri 1434 di lokasi terpisah. Sebagian shalat di lapangan Maidan Syeikh Zaid tepat samping Masjid Besar Syeikh Zaid di Bayt Lahiya, Jalur Gaza Utara yang berjarak kurang lebih 100 meter dari RSI.

Sementara sebagian yang lainnya, sekitar 12 relawan melaksanakan shalat Ied bersama Perdana Menteri Palestina Dr. Ismail Abdussalam Haniyah di Lapangan Sepak Bola "Yarmuk", pusat Kota Gaza.

"Meskipun para relawan datang sedikit terlambat karena jarak yang ditempuh cukup jauh. Namun, Alhamdulillah para relawan Indonesia ditempatkan di barisan terdepan jama'ah shalat Ied bersama tokoh-tokoh pemerintahan baik itu para menteri, anggota parlemen, mufti, dan lainnya," ujarnya.

Shalat Ied di lapangan Yarmuk di pimpin langsung oleh Ismail Haniyah yang kemudian dilanjutkan dengan khutbah Ied yang juga di bawakan olehnya.

Dalam pidato Idul Fitri, Haniyah mengucapkan selamat hari raya kepada seluruh masyarakat Palestina khususnya di Jalur Gaza. Dia mengingatkan kembali akan kegigihan masyarakat Gaza yang berhasil memukul mundur para penjajah Israel dari tanah Gaza setelah sebelumnya sempat di kuasai beberapa tahun silam.

Petinggi gerakan Perlawanan Hamas yang sering disapa Ismail Haniyah juga mengucapkan selamat hari raya kepada para tahanan Palestina yang hingga saat ini masih berada di balik jeruji besi penjara penjara Israel. Dia mengingatkan mereka bahwa kemenangan semakin dekat.

Haniyah juga menyapa serta mendoakan para syuhada Palestina yang gugur dalam perjuangan mengembalikan kebebasan mereka.

Relawan Rumah Sakit Indonesia (RSI) melaksanakan shalat Idul Fitri 1 Syawal 1434 yang diimami oleh PM Palestina Dr. Ismail Abdussalam Haniyah di Lapangan Yarmuk, Pusat Jalur Gaza, Palestina.

Muhammad Husain melaporkan, setelah mengisi khutbah, sang perdana menteri langsung meninggalkan lapangan Yarmuk. "Tidak seperti di Indonesia, maka di Gaza, Tidak ada acara salam-salaman oleh para jamaah selepas Shalat Ied," ungkapnya.

Sebelumnya, para relawan RSI itu melaksanakan menghabiskan 10 Ramadhan terakhir dengan melakukan iktikaf di Masjid Glebo, Jalur Gaza.

Bahkan saat puasa Ramadhan pun para relawan yang merupakan unpaid volunteers (sukarelawan yang tidak dibayar) dari Medical Emergency Rescue Committee (MER-C ) bekerja sama dengan Pesantren Al-Fatah Indonesia masih menjalankan pekerjaan seperti mulai melaksanakan mekanikal elektrikal (ME), pengecatan, pemasangan dinding batu alam (Hajar Quds), perataan jalan dan halaman RSI, pagar dinding, main entrance dan granolitik.

Progress RSI sendiri sudah pada tahap kedua. Pembangunan RSI direncanakan selesai pada akhir 2013.

Husain merupakan mahasiswa Universitas Islam Gaza mengungkapkan, pada dasarnya kebiasaan hari raya Idul Fitri di Gaza tidak terlalu berbeda dengan di Indonesia. Seperti memakai baju baru selama hari Idul Fitri dan berkunjung ke rumah-rumah sanak saudara dan tetangga.

Namun, ada satu kondisi yang sangat berbeda antara Idul Fitri di Gaza dan Indonesia.  Jika di Indonesia masyarakat bisa bebas "mudik" ke kampung halaman mereka, maka di Gaza yang mayoritas masyarakatnya adalah kaum pendatang (pengungsi) maka hal tersebut bisa di katakan mustahil untuk saat ini.

Setelah Hamas memenangkan pemilu pada 2006, sejak Juni 2007, Israel telah memperketat blokade jalur darat dan laut untuk mengisolasi Jalur Gaza dari akses keluar masuk menuju Tepi Barat, termasuk kota Al-Quds di mana Masjid Al-Aqsha berada, dan negara-negara lain di seluruh dunia.

Karena penutupan Rafah dan penghancuran terowongan baru-baru ini dengan adanya krisis internal Mesir, Gaza kini semakin terang seperti penjara terbuka terbesar di dunia dengan pembatasan hak-hak dasar mereka. (L/K9/P02/R2)

Sumber : http://www.mirajnews.com/palestina/7975-relawan-indonesia-rayakan-idul-fitri-bersama-masyarakat-gaza.html

 

Dukung Sosial Media Kami

Langganan Info & Berita MER-C