Jum'at/19 Februari 2016, Tim MER-C bersilaturahim dengan Pimpinan Masjid Istiqlal untuk menyampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Pengurus dan Jamaah Masjid Istiqlal atas dukungan dan bantuan yang telah diberikan bagi program Pembangunan RS Indonesia di Jalur Gaza, Palestina.

Tim MER-C yang terdiri dari dr. Sarbini Abdul Murad (Presidium), Ir. Faried Thalib (Presidium), Ir. Edy Wahyudi (Site Manager RS Indonesia yang baru datang dari Gaza, Palestina) dan staf MER-C menyerahkan plakat berbentuk miniatur RS Indonesia yang diterima langsung oleh Bapak Muhammad Muzamil Basyuni, Pimpinan Masjid Istiqlal Jakarta.

Kamis (18/2), Tim MER-C yang dipimpin oleh, dr. Sarbini Abdul Murad (Presidium), menyerahkan plakat miniatur RS Indonesia di Gaza kepada Wakil Menteri Luar Negeri RI, Bapak AM. Fachir. Penyerahan dilakukan di ruangan Wakil Menteri Luar Negeri sebagai penghargaan dan ungkapan terima kasih MER-C atas bantuan dan dukungan Bapak AM. Fachir kepada program pembangunan RS Indonesia di Jalur Gaza, Palestina.

“Kita memberikan suatu penghargaan bagi orang-orang yang banyak membantu dalam pendirian Rumah Sakit Indonesia, salah satunya adalah Bapak AM. Fachir, yang membantu sejak awal program, sejak menjabat sebagai Duta Besar RI untuk Kairo pada tahun 2009 hingga sekarang” ungkap dr. Sarbini, di sela-sela pertemuan.

Siaran Pers

Selasa (16/2), setelah menempuh belasan jam penerbangan dari Kairo (Mesir), sekitar pkl 22.00 wib tadi malam, tiga relawan MER-C yang telah menyelesaikan tugas pembangunan RS Indonesia di Gaza (Palestina) mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Kedatangan Ir. Edy Wahyudi, Karidi dan Miyanto langsung disambut dengan penuh haru dan sukacita oleh para relawan dan tentunya keluarga tercinta. Turut menyambut di Bandara para Presidium MER-C, dr. Joserizal Jurnalis, SpOT, Ir. Faried Thalib dan dr. Arief Rachman, juga para pimpinan dari Pondok Pesantren Al Fatah, mitra yang selama ini mendukung sejak awal proses pembangunan RS Indonesia.

Kairo, Mesir - Setelah dua hari berikhtiar dan mengantri di Perbatasan Rafah, akhirnya dengan izin dan pertolongan-Nya, pada Minggu sore (14/2) tiga relawan RS Indonesia bisa keluar dari wilayah terblokade Jalur Gaza, Palestina. Mereka adalah Ir. Edy Wahyudi (Site Manager RS Indonesia), Karidi dan Miyanto. Sementara dua relawan lainnya, yaitu Reza Aldilla dan Muhamad Husein masih berada di Jalur Gaza.

Ketiga relawan bisa keluar pada hari kedua atau hari terakhir pembukaan perbatasan Rafah, setelah beberapa lama informasi pembukaan Rafah hanya “katanya dan katanya”, baru pada hari Sabtu – Minggu kemarin (13 – 14 Februari 2016) perbatasan Rafah akhirnya benar-benar dibuka meskipun hanya dua hari saja.

Ini adalah hari ke-2 bagi tiga relawan RS Indonesia (Ir. Edy Wahyudi, Karidi dan Miyanto) menunggu di perbatasan Rafah. Sejak beberapa lama info pembukaan Rafah hanya "katanya dan katanya", alhamdulillah kali ini benar pintu perbatasan Rafah akhirnya dibuka, meskipun hanya 2 hari, ya hanya 2 hari, Sabtu dan Ahad ini.

Mendengar informasi tersebut, 3 relawan dari 5 relawan yg masih berada di Gaza segera bersiap. Tugas mereka telah selesai di Gaza krn RS Indonesia telah diserahterimakan & telah beroperasional. Kini waktunya mereka pulang utk di rolling dg relawan lainnya.

Sebagai wilayah misi jangka panjang, di dalam area kompleks RS Indonesia tepatnya di belakang RS Indonesia, MER-C juga telah mempersiapkan sebuah bangunan yang diberi nama "Wisma Rakyat Indonesia".

Harry Kiss, ayah dari Vidi Aldiano, memperlihatkan penghargaan yang diberikan oleh MER-C

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Harry Kiss, ayah dari Vidi Aldiano, merasa tergugah mendapat penghargaan dari lembaga non pemerintah Medical Emergency Rescue Committee (MER-C). Ia berjanji akan terus memberikan perhatiannya kepada warga muslim yang ada di Palestina.

''Saya sangat berterimakasih kepada MER-C karena diberi kesempatan untuk membantu tugas mulia ini," kata Harry Kiss kepada wartawan di Jakarta, Selasa (9/2).

Dukung Sosial Media Kami

Langganan Info & Berita MER-C