MER-C Medan: Berjalan Kaki dan Berperahu untuk Jangkau Korban Banjir
- Hits: 4239
Medan - Bencana banjir belum berlalu. Kali ini, banjir melanda wilayah Tanjung Balai, Sumatera Utara yang menyebabkan lebih dari 12.000 kepala keluarga di wilayah tersebut terendam rumahnya. Menyusul bencana tersebut, MER-C Cabang Medan kembali menurunkan tim relawan medisnya guna membantu dan meringankan penderitaan para korban. Tim harus berjalan kaki bahkan menggunakan perahu milik penduduk untuk menjangkau korban banjir yang belum terjamah bantuan. Tim berangkat pada Kamis malam (28/2) dari posko MER-C Cabang Medan dengan menggunakan ambulans.
Jumat (1/3), Tim yang terdiri dari dr. Rinaldi Sani, dr. Iqbal Harziky, dr. Nanda Bagus, dr. Hanum Sesari, Alamsyah, dan M. Irsal supir ambulan memulai kegiatan pada pukul 8 pagi. Tim bergerak dari Kisaran menuju di Tanjung Balai. Pada pukul 10.00 tim tiba di Tanjung Balai dan langsung berkordinasi terlebih dahulu Kepala Dinas Kesehatan Tanjung Balai dan meminta informasi mengenai lokasi-lokasi yang masih membutuhkan bantuan. Dari informasi tersebut, Tim MER-C berencana memberikan bantuan pengobatan di beberapa titik.
Tim mulai bergerak menuju arah Simpang Empat Kel. Bandar untuk memberikan bantuan pengobatan dan pakaian layak pakai.
Tim kemudian menggelar pengobatan di desa Sijambi Lk1 Pasar Traktor, tepatnya di Jl. H. Adam Malik Tanjung Balai. Pengobatan dilakukan di tenda darurat di depan rumah salah satu warga.
Pukul 12.00 tim menyelesaikan kegiatan pengobatan untuk beristirahat dan menunaikan ibadah sholat Jum'at. Tanpa membuang waktu, usai sholat dan istirahat secukupnya, pukul 13.30 kembali melanjutkan pelayanan kepada masyarakat korban banjir di Lk1 dan Lk2 hingga pukul 6 sore. Jumlah pasien yang ditangani sebanyak 61 orang dengan keluhan penyakit terbanyak ISPA dan penyakit kulit. Kondisi cuaca yang baik pada hari ini sangat mendukung kegiatan peengobatan bagi warga dan warga setempat pun sangat proaktif membantu kegiatan ini.
Sabtu (2/3), kegiatan pengobatan tim masih berlanjut. Kali ini, Tim mencoba masuk ke wilayah banjir yang lebih dalam, yaitu menuju desa Gading. Ketinggian air di wilayah ini masih selutut orang dewasa. Ambulans pun sulit masuk, sehingga Tim memutuskan untuk melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki. Pengobatan dilakukan dari rumah ke rumah. Tercatat sebanyak 45 orang di desa ini yang mendapatkan pengobatan dari Tim MER-C.
Usai pengobatan di desa Gading, tim kemudian menyusuri daerah kawasan sungai Kecamatan Sei Dua Hulu dengan menggunakan perahu milik penduduk. Tim berhenti di beberapa titik di mana warga dapat berkumpul dan pengobatan dapat dilakukan. Kali ini jumlah pasien mencapai kurang lebih 60 orang, yang umumnya mengeluhkan gatal di kulit. Menurut info dari warga, Tim MER-C adalah tim medis pertama yang turun, selama ini belum ada Tim yang turun sampai ke daerah tersebut.