MER-C dan BWA akan Bersinergi dalam Program "Wakaf Kapal Dakwah Dokter Care" di Papua Barat

Badan Wakaf Al Qur’an (BWA) sambangi Markas Pusat MER-C di bilangan Senen, Jakarta Pusat, Kamis/25 Agustus 2022. Kunjungan BWA diterima oleh Ketua Presidium MER-C, dr. Sarbini Abdul Murad dan Koordinator MER-C untuk Papua, dr. Zackya Yahya Setiawan, SpOK. Agus Ni’amillah, Kepala Pengembangan Program BWA menjelaskan tujuan kunjungan adalah untuk membicarakan sinergi kedua lembaga khususnya dalam program pelayanan kesehatan.



“Program yang sedang disinergikan dengan MER-C adalah Program Wakaf Khusus dengan nama project "Wakaf Kapal Dakwah Dokter Care". Ini adalah kapal dakwah BWA yang ke-4,” ujar Agus.

“Kita sebut Dokter Care karena disamping kapal dakwah, juga berfungsi untuk fasilitas kesehatan yang bisa meng-cover layanan ke kepulauan-kepulauan terpencil di nusantara. Harapannya ke sana, sehingga bisa sedikit memberikan solusi untuk permasalahan kesehatan saudara-saudara kita yang masih kesulitan menjangkau fasilitas kesehatan,” lanjutnya.

Sesuai dengan namanya, yaitu "Wakaf Kapal Dakwah Dokter Care”, maka BWA menjajaki kerjasama dengan MER-C sebagai lembaga kesehatan yang sudah berpengalaman.

“Kami memandang MER-C tentu sudah memiliki kepercayaan dari umat untuk mengelola kegiatan yang bersifat layanan kesehatan dan kemanusiaan. Harapan kami pengadaan kapal ini bisa lebih bermanfaat karena akan dioperasikan bersama dengan lembaga kesehatan yang sudah terpercaya. MER-C menyediakan layanan dan tenaga medis, BWA menyediakan sarana kapal dan kegiatannya, yang nantinya tidak hanya dalam bidang kesehatan, tapi juga ekonomi, dsb,” jelas Agus.

Ia menambahkan saat ini kapal dalam proses modifikasi. “Kita harapkan awal tahun depan bisa beroperasi, sehingga masyarakat bisa segera menikmati layanan kesehatan ini."



Koordinator MER-C untuk Papua, dr. Zackya Yahya Setiawan, SpOk menyambut positif rencana kerjasama MER-C dan BWA, khususnya di Papua Barat. Pasalnya, wilayah program MER-C ini terdiri dari kampung-kampung yang tersebar di pulau-pulau sehingga sangat membutuhkan transportasi berupa kapal.
 
“Karakteristik wilayah di Papua Barat memang membutuhkan transportasi kapal, karena tidak bisa dijangkau melalui darat, hanya bisa melalui air. BWA memiliki fasilitas kapal, MER-C memiliki SDM dan pengalaman sekian belas tahun di Papua dan Papua Barat. Ini adalah sebuah peluang yang besar bagi kedua lembaga untuk program jangka panjang yang kita harapkan bisa segera terwujud.” ujarnya.

Mengenai wilayah program, Zackya menjelaskan bahwa target wilayah yang akan disinergikan dengan BWA adalah seluruh Pulau Salawati dan Kepulauan Misol di Kabupaten Raja Ampat. "Ini merupakan wilayah kerja MER-C. Namun selama ini karena keterbatasan dana sehingga kami hanya bisa sesekali saja ke sana," tambah Zackya.

BWA menurutnya lagi, sangat tepat menjadikan wilayah Papua Barat sebagai sasaran program karena populasi muslim di Papua Barat sekitar 90% dan merupakan wilayah dengan populasi muslim asli Papua terbesar.


“Zackya berharap sinergi yang ada nantinya bisa memperpanjang waktu program dan memperluas jangkauan wilayah program.

Program ini adalah program bersifat swadaya yang membutuhkan dukungan semua pihak. Untuk itu, MER-C dan BWA mengajak masyarakat untuk turut berwakaf dan berdonasi pada aktifitas layanan kesehatan ini.

Jakarta, 26 Agustus 2022