Dua Insinyur Pengawas Pembangunan RS Indonesia Bertolak ke Rakhine Myanmar
- Hits: 4636
Jakarta – Menyusul program pembangunan RS Indonesia di Rakhine State, Myanmar yang sudah memasuki tahap pembangunan bangunan utama, Selasa (13/11) pagi tadi MER-C mengirimkan dua insinyur ke wilayah Rakhine State untuk mengawasi proses pembangunan. Kedua insinyur tersebut adalah Nur Ikhwan Abadi dan Ahmad Fauzi yang sudah berpengalaman membangun RS Indonesia di Jalur Gaza, Palestina. Kali ini mereka kembali dipercaya untuk menunaikan amanah pembangunan RS Indonesia di wilayah konflik Rakhine State. Keberangkatan ini dimungkinkan setelah keluarnya izin tinggal di Mrauk U, Rakhine State dari Pemerintah Myanmar. Kedua insinyur dijadwalkan akan bertugas sampai pembangunan RS Indonesia selesai yang diperkirakan akan memakan waktu selama 10 bulan ke depan.
Sebelumnya pada akhir Oktober lalu, Ketua Tim Pelaksana Pembangunan RS Indonesia, DR. Ir. Idrus M. Alatas, MSc telah berangkat ke Rakhine State untuk melakukan tender bangunan utama.
“Pada akhir Oktober lalu, kami telah melakukan tender bangunan utama yang diikuti oleh lima kontraktor lokal. Pada tanggal 26 Oktober 2017 kami sudah menetapkan pemenang tender sekaligus melakukan tanda tangan kontrak pembangunan dengan kontraktor pemenang, Rakhapura Co Ltd. Kontraktor ini sudah memiliki pengalaman membangun sekolah Indonesia di Rakhine State,” terang Idrus.
“Saat ini kontraktor sudah memulai persiapan pembangunan berupa mobilisasi peralatan berat dan pengadaan sejumlah material pembangunan. Untuk itu, hari ini dua insinyur kita berangkatkan untuk melakukan pengawasan seluruh proses pembangunan mulai dari persiapan sampai dengan pembukaan RS Indonesia nantinya,” tambahnya.
Keberangkatan kedua insinyur pada Selasa pagi tadi dilepas oleh Presidium MER-C, Ir. Faried Thalib dan dr. Arief Rachman, SpRad, juga para keluarga relawan yang akan bertugas, staf MER-C dan sejumlah relawan.
Dalam sambutannya, Ir. Faried Thalib berharap keberangkatan tim kali ini bukan hanya sekedar mengawal proses pembangunan namun dapat merajut silaturahmi dengan saudara-saudara di sana dan masyarakat di Rakhine State, Myanmar.
“Tugas kita tidak sekedar pengawasan tapi juga membantu mewujudkan sebuah perdamaian yang abadi. Mudah-mudahan ALLAH melindungi, memberikan kesehatan sehingga perjalanan jihad profesi ini betul-betul dalam ridho ALLAH SWT. Semoga tim yang akan bertugas diberi kekuatan dan keluarga yang ada di Indonesia dalam keadaan baik,” harap Faried.
Faried juga berpesan agar tim senantiasa menjaga ketulusan, keikhlasan dan profesionalitas selama bertugas.
Dukungan dan donasi bagi program pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Rakhine State Myanmar dapat disalurkan melalui:
Mandiri, 124.000.8111.982
BSM, 700.1306.833
BCA, 686.028.0009
Semua atas nama Medical Emergency Rescue Committee
Info:
www.mer-c.org
0811990176