Bangunan RS Indonesia dengan 2 lantai dan 1/2 lantai basement serta 100 tempat tidur yang ada saat ini dirasa sudah sesak dan tidak mencukupi seiring dijadikannya RS Indonesia sebagai RS rujukan utama di Jalur Gaza bagian Utara. Permintaan penambahan lantai dan alat-alat kesehatan telah disampaikan pihak RS Indonesia kepada MER-C. 

 

RS Indonesia yang terletak di Bayt Lahiya yang berjarak sekitar 2,5 km dari perbatasan Israel menjadi penting keberadaannya terlebih di saat terjadinya serangan-serangan seperti beberapa waktu belakangan ini. 

 

Menanggapi permintaan ini, Ketua Pembangunan RS Indonesia, Ir. Faried Thalib menyatakan bahwa pondasi RS Indonesia dari awal memang sudah disiapkan untuk bisa dibangun hingga 5 lantai.

 

"Bangunan RS Indonesia masih bisa ditambah 2 lantai lagi karena memang pondasinya sudah kita siapkan bahkan untuk sampai 5 lantai," ujar Faried. "Hal-hal seperti ini memang sudah kita antisipasi sejak awal," lanjutnya.

 

Anggota Presidium MER-C ini bahkan menginformasikan bahwa disain untuk bangunan lantai 3 dan lantai 4 RS Indonesia sedang dibuat. 

 

"Tim Arsitek MER-C saat ini sedang membuat disain bangunan untuk lantai 3 dan 4 RS Indonesia."

 

Tidak hanya penambahan lantai, MER-C juga akan menambah jumlah tempat tidur serta beberapa alat kesehatan lainnya yang diperlukan seperti MRI (Magnetic Resonance Imaging) agar RS Indonesia bisa memberikan pelayanan yang lebih baik lagi bagi masyarakat di Jalur Gaza bagian Utara, khususnya pasien-pasien korban serangan Israel. 

 

Dukungan dan bantuan bagi program ini dapat disalurkan melalui :

 

BCA, 686.0153678

Bank Mandiri, 124.000.8111.925

BSM, 700.1352.061

BNI Syariah, 081.119.2973

BMI, 358.000.1720

BRI, 033.501.0007.60308

 

Semua rekening atas nama :

Medical Emergency Rescue Committee

 

Info:

www.mer-c.org

0811990176

 

 

Dukung Sosial Media Kami

Langganan Info & Berita MER-C