Usai Bertugas Lebih dari 1,5 Tahun di Gaza, Tiga Relawan RS Indonesia Tiba di Tanah Air
- Hits: 5284
Siaran Pers
Selasa (16/2), setelah menempuh belasan jam penerbangan dari Kairo (Mesir), sekitar pkl 22.00 wib tadi malam, tiga relawan MER-C yang telah menyelesaikan tugas pembangunan RS Indonesia di Gaza (Palestina) mendarat di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Kedatangan Ir. Edy Wahyudi, Karidi dan Miyanto langsung disambut dengan penuh haru dan sukacita oleh para relawan dan tentunya keluarga tercinta. Turut menyambut di Bandara para Presidium MER-C, dr. Joserizal Jurnalis, SpOT, Ir. Faried Thalib dan dr. Arief Rachman, juga para pimpinan dari Pondok Pesantren Al Fatah, mitra yang selama ini mendukung sejak awal proses pembangunan RS Indonesia.
Ketiga relawan sangat bersyukur karena setelah bertugas selama lebih dari 1,5 tahun, perjuangan panjang yang penuh liku akhirnya selesai dan mereka bisa kembali ke tanah air berkumpul kembali dengan keluarga. Hal terpenting lainnya adalah amanah dari rakyat Indonesia telah tertunaikan. Pada 24 Desember 2015, RS Indonesia telah resmi dibuka dan memberikan pelayanan medis bagi rakyat Gaza yang membutuhkan.
Sejak dibuka, setiap harinya khususnya pada hari kerja Minggu hingga Kamis, RS Indonesia selalu ramai dikunjungi oleh warga Gaza yang membutuhkan pengobatan. Tercatat sekitar 400 orang pasien yang berobat ke RS Indonesia setiap harinya.
Meskipun tugas telah selesai, namun kepulangan para relawan ke tanah air sempat tertunda beberapa lama karena pintu perbatasan Rafah yang tidak kunjung dibuka. Baru pada hari Minggu (14/2) kemarin, pada hari ke-2 atau hari terakhir pembukaan perbatasan Rafah, para relawan bisa keluar dari Gaza bersama sedikit orang yang berhasil keluar dari Gaza selama pembukaan Rafah yang hanya berlangsung selama 2 hari tersebut.
MER-C Lanjutkan Program di Gaza
Kepulangan tiga relawan ke tanah air bukan berarti selesainya program MER-C di Gaza, Palestina. Meskipun RS Indonesia telah diserahterimakan dan dikelola oleh Kementerian Kesehatan Palestina, namun MER-C berkomitmen untuk tetap membantu untuk biaya operasional RS Indonesia. Hal ini dalam rangka menjamin keberlangsungan RS Indonesia karena kondisi perekonomian yang tidak menentu di Jalur Gaza, terlebih ketika adanya serangan.
Saat ini masih ada dua relawan yang menetap di Gaza, yaitu Reza Aldilla dan Muhamad Husein. Selain sebagai relawan, mereka juga tengah menyelesaikan pendidikan di Universitas Islam Gaza.
Berkomitmen menjadikan Palestina sebagai wilayah misi jangka panjang, MER-C telah membangun sebuah bangunan yang bernama “Wisma Rakyat Indonesia” yang terletak di dalam area kompleks RS Indonesia. Wisma Rakyat Indonesia akan menjadi kantor perwakilan MER-C Cabang Gaza sekaligus tempat tinggal para relawan.
Ke depan, MER-C akan mengirimkan kembali relawan-relawan yang akan bertugas di wilayah terblokade ini selanjutnya. Relawan yang akan dikirimkan diantaranya adalah para dokter yang keahliannya dibutuhkan di Gaza untuk mengobati dan mentransfer keahliannya kepada tenaga medis di Gaza.
Profil Tiga Relawan RS Indonesia
1. Nama : Ir. Edy Wahyudi Darta
Tempat/Tanggal Lahir : Jakarta/15 Nov 1969
Asal : Cileungsi, Jawa Barat
Jabatan/Bidang Pekerjaan : Site Manager RS Indonesia
Masa Tugas di Gaza : Januari 2011 – April 2012
Februari 2013 – Maret 2014
Juni 2014 – Februari 2016
2. Nama : Karidi bin Martono Parjo
Tempat/Tanggal Lahir : Wonogiri/14 Januari 1982
Asal : Wonogiri, Jawa Tengah
Jabatan/Bidang Pekerjaan : Korlap 2 Mekanikal Elektrikal
Masa Tugas di Gaza : Oktober 2012 – Maret 2014
Juni 2014 – Februari 2016
3. Nama : Miyanto Modo Sodimejo
Tempat/Tanggal Lahir : Wonogiri/4 September 1985
Asal : Wonogiri, Jawa Tengah
Jabatan/Bidang Pekerjaan : Pekerjaan Sipil
Masa Tugas di Gaza : Juni 2014 – Februari 2016
Jakarta, 17 Februari 2016
MER-C Indonesia