Call Center
0811 99 0176
office@mer-c.org
Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) DR. dr. Hadiki Habib, Sp. PD., Sp.Em mengatakan apa yang saat ini terjadi di Gaza bukan hanya krisis kemanusiaan, tapi kejahatan kemanusiaan.
“Kita harus menyuarakan mengenai kejahatan karena ini bukan lagi soal krisis kemanusiaan, tapi kejahatan kemanusiaan. Jadi kalau sudah kejahatan, isunya bukan lagi hanya medis tapi juga sosial, budaya dan politik,’ ujar dr. Hadiki dalam kesempatan Silaturahim Online Dunia Masjid Kubah 99 Makassar, Ahad (29/12).
Untuk itu, ia mengungkap saat ini MER-C juga sedang berjuang di bidang budaya, untuk menjadikan RS Indonesia sebagai aset internasional, yang merupakan bukti kerja sama antar negara. Sehingga merusaknya bukan hanya terkena pasal hukum medis atau kemanusiaan, tapi juga cagar budaya.
“Terkait hal ini kami butuh ahli-ahli dari semua bidang keilmuan untuk dapat memberikan narasi, bukti, serta argumen-argumen akademik supaya fakta tidak diputarbalikkan oleh penjajah,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, saat ini secara fisik RS Indonesia masih berdiri dan digunakan sebagai shelter untuk warga Gaza. RS Indonesia terkahir digunakan di bulan Oktober 2024 oleh Tim EMT MER-C ke-5. Tim EMT ke-6 sempat berusaha ke (Gaza) Utara, namun hanya berhasil sampai Kamal Adwan, tidak bisa ke RS Indonesia karena di sekitarnya sudah ada check point.
“Kemudian sumber-sumber energi yang memang diperlukan untuk sebuah rumah sakit beroperasi memang sengaja dilumpuhkan, ada generator, kita juga pasang panel surya sudah dirusak, terakhir sumber air, listrik dan pompa juga rusak,” ungkapnya.
Terkait kondisi RS Indonesia ini, maka menurutnya perintah pemindahan pasien dan tenaga kesehatan yang ada di Kamal Adwan ke RS Indonesia oleh penjajah Israel adalah instruksi yang jelas-jelas tidak boleh dilakukan, karena ini bukan pindah rumah sakit tapi ke bangunan karena saat ini RS Indonesia tidak bisa beroperasi.
Silaturahim Online Dunia Masjid Kubah 99 Makassar ini digelar secara daring atas kerja sama sejumlah lembaga di antaranya, Komite Makassar for Gaza, Komunitas Pejuang Subuh Masjid Raya Pondok Indah (PS MRPI), GEMMA 9, MER-C dan Yayasan Masjid Pantai Nusantara (YMPN), yang digelar untuk mengajak masyarakat luas mendukung program “Makassar for Gaza”.
MER-C adalah organisasi sosial kemanusiaan yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis dan mempunyai sifat amanah, profesional, netral, mandiri, sukarela, dan mobilitas tinggi.
Jl. Kramat Lontar No. J-157. Senen. Jakarta Pusat - Indonesia.
+62 21 315 9235
office@mer-c.org