MER-C dan Kedutaan Afghanistan Bahas Rencana Kerja Sama Kemanusiaan untuk Pengungsi di Herat

Jakarta — Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) pada Kamis (17/7) bertemu Wakil Duta Besar Afghanistan untuk Indonesia, Qais Barakzai, membahas rencana kerja sama kemanusiaan untuk pengungsi yang saat ini memadati wilayah Herat, Afghanistan.

Pertemuan ini dihadiri oleh Presidium MER-C dr. Tonggo Meaty Fransisca, bersama sejumlah staf dan relawan MER-C yaitu dr. Azizul Hakim, dr. Siti Lirih, drg. Elisabeth L. Sarri, dan Dinda Azzahra. 

Wakil Duta Besar Afghanistan, Qais Barakzai, menyebut krisis yang terjadi di Herat merupakan salah satu kondisi kemanusiaan paling serius di Asia Tengah saat ini, terutama akibat gelombang besar pengungsi yang di deportasi dari Iran sejak awal 2023.

Jumlah pengungsi yang terus meningkat telah menyebabkankrisis Kemanusiaan, yang memicu kekurangan kebutuhan dasar. Hal ini menjadi tantangan besar di sektor kesehatan, pendidikan, serta pangan. Sedangkan Herat sendiri  sudah mengalami kerusakan serius akibat gempa bumi 2023, dan belum sepenuhnya pulih.

Ia mengatakan, ribuan orang setiap harinya masuk ke wilayah Herat dan tinggal di tenda-tenda darurat, terminal bus, serta tempat penampungan sementara yang minim fasilitas. Kekurangan air bersih, makanan, dan layanan medis menjadi permasalahan utama yang harus segera ditangani.

"Kebutuhan yang paling mendesak saat ini adalah tenda tahan cuaca, air bersih, WC umum untuk kamp-kamp darurat, dapur umum, bantuan pangan siap saji, dan yang paling penting juga adalah pelayanan medis dan obat-obatan," ujar Barakzai. 

Barakzai menekankan, bantuan yang ada saat ini belum mencukupi. Lembaga-lembaga internasional yang hadir pun masih terbatas. Oleh karena itu, pihaknya berharap dapat menjalin kerja sama dengan MER-C, sebagai lembaga kemanusiaan yang sudah dipercaya dan concern kepada masalah kemanusiaan di Afganistan. 

Dalam kesempatan tersebut, dr. Tonggo Meaty Fransisca menyatakan MER-C akan membawa hasil pertemuan untuk dibahas  bersama anggota presidium lainnya. Jika disetujui, MER-C siap menjalin kolaborasi dengan pihak terkait, termasuk Herat University yang sebelumnya telah menjalin kerja sama pada 2024.

Pertemuan ini juga menjadi kelanjutan dari komunikasi antara Kedutaan Afghanistan dan  dengan Mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. Dalam pertemuan tersebut, ia menyarankan agar Kedutaan bertemu MER-C dan membahas lebih lanjut terkait respons kemanusiaan di Afghanistan.