MER-C Kembali Salurkan Bantuan Makanan untuk 1600 Pengungsi Palestina di Gaza Selatan

Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) melalui relawannya di Jalur Gaza, membagikan bantuan makanan kepada 1600 pengungsi Palestina, di Khan Younis, Gaza Selatan, Jumat (05/01/2024).

 

Salah satu relawan MER-C di Gaza, Fikri Rofiul Haq mengatakan untuk bantuan makanan kali ini, ia bersama relawan lokal MER-C memotong 15 ekor kambing dengan total daging 300 kg dan memasak nasi sekitar 75 kg.

“_In Syaa Allah_ hari ini kita akan membuat makan besar untuk pengungsi Palestina di dua sekolah dekat rumah sakit Eropa, karena memang adat warga Gaza setiap Jumat mereka makan besar bersama keluarga, kerabat ataupun teman-teman mereka,” kata Fikri.

Fikri mengatakan, sebenarnya orang Gaza biasanya memakan roti. Mereka tidak makan nasi setiap hari. Hanya pada hari Jumat saja saat makan besar ini, mereka makan nasi bersama-sama. 

“Namun saat peperangan ini kita makan apa adanya, karena barang yang semakin sulit serta kondisi yang sangat memprihatikan sekali,” tuturnya.

Ia mengungkapkan, rencananya mereka akan memotong sapi yang biasa beratnya bisa mencapai 500, 600 kg sampai 1 ton. Namun saat ini stoknya sudah tidak tersedia lagi. Terkahir Fikri mengatakan masih mendapatkan sapi dengan berat 350 kg, yang jika memotong dua ekor sapi jadi berat totalnya bisa mencapai 700 kg. 

“Namun kemarin ketika kita ke Rafah hanya ada sapi yang beratnya 180 sampai 200 kg saja. Ini sangat kecil sekali.” ujarnya.

“Kita juga mencari daging sapi jadi (yang sudah dipotong) untuk 350 kg awalnya dan satu kilo daging sapi harganya 50 syekel atau 200 ribu rupiah, jadi totalnya 70 juta untuk makan besar dua sekolah tersebut. Namun kita juga tidak mendapatkan dagingnya, jadi kita ganti dengan daging kambing 15 ekor,” tambahnya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan, sebelumnya warga Gaza yang mengungsi di sekolah tersebut hanya 1.200 orang. Namun saat ini bertambah menjadi 1600 lebih termasuk korban luka-luka.

Program makanan siap saji MER-C di pengungsian Jalur Gaza bagian Selatan telah berlangsung sejak 30 November 2023. 

Setiap hari, dua relawan MER-C yang masih bertahan di Jalur Gaza Fikri Rofiul Haq dan Reza Aldilla Kurniawan dibantu staf lokal berupaya untuk mengadakan program makanan siap saji secara rutin bagi lebih dari 1.200 pengungsi.

Serangan Israel ke Jalur Gaza hingga saat ini telah menewaskan sedikitnya 22.800 warga Palestina dan melukai lebih dari 58.400 lainnya.

Serangan gencar Israel telah menyebabkan kehancuran di Gaza, dengan 60% infrastruktur di daerah tersebut rusak atau hancur, dan hampir 2 juta penduduk mengungsi di tengah kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan.

Fikri sendiri melaporkan, saat ini drone-drone Israel masih berlalu-lalang di langit Gaza. Suara-suara tembakan antara pejuang Palestina dan pasukan Israel juga masih sering terdengar dari perbatasan-perbatasan. Jarak antara pengungsian yang mereka tempati ke perbatasan hanya 2 km saja sehingga terdengar sangat jelas.