Kami, The Saba dan Barokah Indonesia Sumbangkan Hasil Penjualan Produknya untuk Warga Gaza, Palestina

Dua merek modest wear Indonesia Kami dan The Saba bersama dengan Barokah Indonesia menyumbangkan hasil penjualan produknya untuk warga Palestina di Jalur Gaza, yang saat ini telah lebih dari 100 hari berada di bawah serangan brutal Israel.

Hasil penjualan diserahkan kepada Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) pada hari Jumat (26/1) oleh founder Kami, The Saba dan Barokah Indonesia di Kantor MER-C, di Jakarta.



“Senang uluran tangan kita bisa sampai ke sana walau sekecil apapun. Karena kalau lihat update di sosial media kan Subhanallah, perjuangan bantuan untuk masuk juga susah dan MER-C juga pasti sudah melakukan apa yang bisa dilakukan dari dalam, jadi semoga Allah jaga terus tim MER-C semua tim relawan,” kata founder Kami, Istafiana Candarini dan Afina Candarini serta Maghfira Maulania dari The Saba saat diwawancara usai serah terima donasi

Menurut mereka, apa yang terjadi di Palestina saat ini bukan untuk warga Gaza, karena mereka memang dilahirkan dengan kualitas iman yang kuat dan sudah mengalami ini bertahun-tahun.


“Apa yang terjadi justru cobaan untuk kita. Jadi sekarang waktunya sama-sama kita berdoa, menyebarkan awareness (kepedulian) yang diperlukan, supaya banyak orang aware apa yang terjadi di sana. Ini belum berakhir,” ujar mereka.

Mereka juga mengutip pesan dari Ketua Presidium MER-C sebelumnya Almarhum dr. Joserizal Jurnalis yang mengatakan perjuangan ini sampai akhir hayat, perjuangan seumur hidup.

Kami sendiri sudah berdiri sejak tahun 2009 yang saat ini telah memiliki 26 toko offline yang tersebar di sejumlah wilayah mulai Aceh sampai Sulawesi. Kemudian selama masa agresi yang terjadi di Palestina terbentuk The Saba yang mengeluarkan produk jilbab dengan disain bertema Palestina. Sebagai bentuk kepedulian, merek fesyen ini sudah beberapa kali menyumbangkan keuntungan penjualan produknya untuk warga Gaza, Palestina, melalui MER-C.