“Dari tadi pagi sih Mba. Sampai sore ini listrik belum hidup juga”, sepenggal kalimat yang masuk ke wa MER-C saat MER-C Pusat menanyakan kondisi dua pengawas pembangunan dan perkembangan pembangunan RS Indonesia yang sedang berlangsung di Mrauk U, Rakhine State, Myanmar.

Ir. Nur Ikhwan Abadi, Site Manager RS Indonesia menginformasikan bahwa sehari-hari listrik di lokasi pembangunan RS Indonesia sering mendadak mati, namun biasanya hanya sekitar satu sampai dua jam, kemudian hidup kembali. Tapi beberapa hari ini listrik mati dari pagi sampai sore.

 

Untuk mensiasatinya, Nur Ikhwan mengaku mereka memanfaatkan kayu-kayu sisa pembangunan yang sudah tidak terpakai untuk membuat tungku yang mereka gunakan untuk memasak makanan.

 

Ketergantungan warga Rakhine dan Mrauk U akan listrik memang sangat tinggi. Hal ini dikarenakan warga masyarakat menggunakan listrik untuk kebutuhan sehari-hari termasuk memasak, begitupun dengan kedua pengawas pembangunan RS Indonesia. Penggunaan gas ada, tapi pasokan gas tidak sampai ke wilayah Mrauk U.

 

Ditanya tentang pengaruh matinya listrik dengan pekerjaan pembangunan rumah sakit, menurut Nur Ikhwan pekerjaan tetap berjalan karena tersedianya genset di lokasi pembangunan.

 

Dukungan dan Donasi Sahabat untuk Pembangunan RS Indonesia di Rakhine State, Myanmar dapat disalurkan melalui:

 

BSM, 700.130.6833

BCA, 686.028.0009

Mandiri, 124.000.8111.982

 

Semua rekening atas nama :

Medical Emergency Rescue Committee

 

Info lebih lanjut :

Website : www.mer-c.org

FB : MER-C Indonesia

IG : @mercindonesia / @rsindonesia

Twitter : @mercindonesia / @RSIndonesia

Call Center : 0811990176

 

|Humanity for Peace|

|Peduli untuk Kemanusiaan yang Lebih Baik|

Dukung Sosial Media Kami

Langganan Info & Berita MER-C