Triase COVID-19 dan Akses terhadap Layanan Kesehatan yang Sesuai

Gelombang demi gelombang COVID-19 sudah pernah dialami. Sebagai petugas kesehatan, triase adalah langkah penting untuk memilah kondisi pasien dan memberikan tatalaksana yang sesuai, sehingga kita bisa melakukan penanganan yang terbaik bagi orang-orang yang paling membutuhkan.

Triase dimulai sejak di komunitas, mulai dengan memberikan informasi yang akurat (tidak hanya jumlah kasus positif namun juga derajat keparahan), kebijakan kesehatan yang berbasis data sendiri, dan usaha preventif individu seperti memakai masker dan cuci tangan.

Kasus ISPA tentu membutuhkan terapi suportif, istirahat, isolasi mandiri dan menghindari stress, namun perlu dipantau oleh tenaga kesehatan terlatih, namanya Isomantau atau Isolasi Mandiri Terpantau.

Isomantau diperlukan untuk menghindari penanganan yang berlebihan. Pemantauan ini untuk menjaga agar terhindar dari terlambatnya mengambil keputusan ke rumah sakit, jika memang dianggap perlu, tentunya sesuai indikasi medis.

Mengisolasi pasien dengan klinis ringan di rumah sakit akan menghabiskan sumber daya yang dibutuhkan. Kasus-kasus pneumonia COVID-19 yang membutuhkan perawatan malah bisa tertahan di IGD, atau malah tidak bisa masuk IGD sama sekali.

Dan ingat, masih ada pasien non-covid yang membutuhkan perawatan. Mereka mau dirawat dimana, kalau rumah sakit diisi dengan kasus ISPA COVID-19?

Dr. Hadiki Habib, SpPD
Relawan Medis MER-C


Salam Kemanusiaan,
MER-C Indonesia
Call Center : 0811990176
FB dan Youtube : MER-C Indonesia
IG dan Twitter : @mercindonesia

#disastermedicine #Isoman #isomantau #isomantaumerc #covid_19 #mercindonesia