MER-C Salurkan Bantuan 2000 Liter Air Bersih untuk Warga Gaza Setiap Harinya

Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) menyalurkan bantuan 2000 liter air bersih untuk warga Palestina di dua sekolah tempat pengungsian di Gaza Selatan setiap harinya, sejak Jumat (12/1). Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) menyalurkan bantuan 2000 liter air bersih untuk warga Palestina di dua sekolah tempat pengungsian di Gaza Selatan setiap harinya, sejak Jumat (12/1).

“Saat ini selain kami membuat program makanan cepat saji, toilet darurat dan pakaian hangat untuk anak-anak kecil, kami juga Alhamdulillah setiap harinya, in shaa Allah, akan membagikan 2000 liter air minum per hari untuk para pengungsi yang ada di dua sekolahan tempat kami berada,” kata Relawan MER-C di Gaza, Fikri Rofiul Haq.


Ia mengatakan, saat ini total ada sekitar 1800 warga yang mengungsi dan lebih dari 100 warga luka-luka yang ada di dua sekolahan tempat mereka mengungsi.

“Alhamdulillah antusias warga sangat senang sekali, banyak dari mereka datang langsung untuk mengambil air minum ini,” ujarnya.

Ia menegaskan bantuan ini tidak diperjual belikan tapi dibagikan secara gratis, yang disediakan MER-C dari amanah masyarakat Indonesia melalui program MER-C yang ada di Jalur Gaza.

Air Menjadi Krisis Utama di Jalur Gaza

Lebih lanjut Fikri mengatakan, sampai saat ini air bersih menjadi salah satu krisis utama di Jalur Gaza.

“Dari data yang saya dapatkan dari Otoritas Gaza, ada 400 warga yang terkena penyakit baik kulit, diare, pernapasan dan penyakit lainya akibat kekurangan air bersih. Saat ini truk-truk yang masuk ke Gaza masih dibatasi. Kurang dari 100 truk setiap harinya yang bisa memasuki Jalur Gaza, tapi ini jauh dari cukup karena Jalur Gaza membutuhkan setidaknya 1000 truk bantuan untuk menangani berbagai krisis, seperti krisis pangan, air bersih dan tempat tinggal,” tuturnya.

Zionis Israel telah memblokade Gaza selama 17 tahun sejak 2006. Semua yang masuk ke Gaza dikontrol dan diatur Zionis Israel, sehingga tidak mudah mengirim bantuan ke Jalur Gaza. Kondisi ini semakin memburuk sejak serangan Israel ke Jalur Gaza 7 Oktober lalu.Zionis Israel telah memblokade Gaza selama 17 tahun sejak 2006. Semua yang masuk ke Gaza dikontrol dan diatur Zionis Israel, sehingga tidak mudah mengirim bantuan ke Jalur Gaza. Kondisi ini semakin memburuk sejak serangan Israel ke Jalur Gaza 7 Oktober lalu.


Bantuan Makanan

Baru-baru ini, MER-C juga membagikan paket makanan berupa telur dan kentang untuk sekitar 1800 pengungsi di Gaza Selatan.

Bantuan makanan ini dibagikan oleh dua relawan MER-C, yang dalam proses pengolahan serta pembagiannya dibantu relawan lokal.

Saat ini serangan Israel ke Jalur Gaza masih terus berlanjut. Fikri mengatakan, drone dan pesawat tempur Israel terus melintas di wilayah tempat mereka mengungsi, bahkan tak jarang Israel juga menyasar lokasi yang cukup dekat dengan pengungsian.