Jl. Kramat Lontar No. J-157. Senen. Jakarta

Dua merek modest wear Indonesia Kami dan The Saba bersama dengan Barokah Indonesia menyumbangkan hasil penjualan produknya untuk warga Palestina di Jalur Gaza, yang saat ini telah lebih dari 100 hari berada di bawah serangan brutal Israel.

Hasil penjualan diserahkan kepada Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) pada hari Jumat (26/1) oleh founder Kami, The Saba dan Barokah Indonesia di Kantor MER-C, di Jakarta.

Sebagai bentuk kepedulian terkait situasi tekini di Palestina, perusahaan swasta nasional, Bosowa, menyalurkan donasinya melalu Medical Emergency Rescue Committee (MER-C).

Penyerahan bantuan ini dilakukan oleh CEO Bosowa Subhan Aksa dan diterima langsung Ketua Presidium MER-C dr. Sarbini Abdul Murad.

Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) RI hari Kamis (25/1) menyerahkan bantuan untuk warga Gaza, Palestina, kepada Medical Emergency Rescue Committee (MER-C).  

Bantuan ini diserahkan oleh Kepala BPKP Muhammad Yusuf Ateh kepada Ketua Presidium MER-C dr. Sarbini Abdul Murad di Kantor BPKP, di Jakarta.

Kajian Musawarah, komunitas pengajian yang diinisiasi oleh para artis, serta situs inisiatif dan campaign program sosial, Kitabisa, menyalurkan bantuan untuk warga Palestina di Jalur Gaza melalui Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Rabu (24/1).

Masing-masing menyerahkan donasi sejumlah Rp. 126. 195.000 dari Kajian Musawarah dan Rp. 1.576.195.00 dari Kitabisa.

Perwakilan Kajian Musawarah Dimas Seto dan Rizal ‘Armada’ mengatakan kunjungan ke MER-C membawa semangat untuk terus berbuat kebaikan lebih peduli terhadap rakyat Palestina.

“Kunjungan kami ke MER-C untuk menyalurkan titipan dari teman-teman yang sudah berdonasi lewat kajian Musawarah ini menambah semangat untuk berbuat kebaikan. Semoga Allah juga izinkan kami mewakili teman-teman di Musawarah bisa terus punya spirit yang sama seperti MER-C,” kata Rizal.

“Ini takdir Allah kita bisa datang ke sini, banyak hal baru yang kita tahu tentang Palestina dari MER-C. Bener kata mas Rizal, pulang dari sini dapat booster semangat untuk lebih peduli kemanusiaan terhadap saudara-saudara kita di Palestina dan berharap RS Indonesia bisa beroperasi lagi,” ujar Dimas.

“Berkah selalu untuk tim MER-C, dr. Joserizal dan semua yang ada di bawahnya,” ujar keduanya.

“Harapannya semoga apa yang diberikan, meski jika dibandingkan apple to apple dengan apa yang dilakukan MER-C tentu tidak sebanding. Tapi spiritnya adalah kami ingin menjadi seperti semutnya nabi Ibrahim. Walaupun kecil tapi keberpihakan kami kepada Al Aqsa dan Palestina jelas,” tambah keduanya.

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan dari Kitabisa M. Hibatur Rahman mengucapkan terima kasih kepada MER-C sebagai penyalur donasi untuk warga Palestina di Jalur Gaza.

“Hari ini kami hadir ke MER-C tentunya kami berterima kasih karena MER-C mau menyambut kami dengan baik, menjadi perpanjangan tangan dari orang-orang baik yang menyalurkan donasinya dari Kitabisa, yang menitipkan amanah ini untuk disalurkan ke saudara-saudara kita di Palestina khususnya di Jalur Gaza,” kata Rahman.

“Jadi hari ini kami mengantarkan donasi bersama kajian Musawarah, hasil yang sudah dikumpulkan dari ribuan bahkan puluhan ribu orang yang berdonasi lewat Kitabisa,” ujarnya.

Ia juga mengungkapkan, pihaknya memilih MER-C sebagai penyalur donasi karena MER-C punya rekam jejak konkret yaitu Rumah Sakit Indonesia.

“Track record teman-teman MER-C juga cukup panjang di Palestina, mulai 2009, 2011 dan seterusnya, sehingga kami merasa ini menjadi salah satu hal yang patut kita kolaborasikan bersama. Mewakili orang-orang baik yang sudah menitipkan donasi melalui Kitabisa, semoga ini dapat tersalurkan dengan baik dan lancar. Semoga bantuannya juga bisa dinikmati saudara-saudara kita yang sedang mendapatkan bencana yang sungguh menggetarkan jiwa dan sulit,” ungkapnya.

 

Program bantuan di Jalur Gaza terus berlanjut, MER-C melalui relawan lokalnya sejak Ahad (21/1) berhasil menyalurkan bantuan makanan untuk warga Palestina di Gaza Utara yang saat ini terisolasi. Bantuan berupa makanan siap saji disalurkan di pusat-pusat penampungan dan rumah-rumah yang terisolasi di sekitar kamp Jabaliya di Gaza Utara.

Saat ini warga Palestina yang terisolasi di Gaza Utara berada di pusat penampungan yang sebgaian besar mereka adalah anak-anak dan perempuan. Relawan MER-C mengatakan, selain makanan mereka juga butuh bantuan, berupa baju anak-anak, baju musim dingin, pampers dan susu.

“Kami ucapkan terima kasih kepada rakyat Indonesia atas keberkahan usaha-usahannya yang diberikan untuk rakyat Palestina, baik yang ada di utara dan selatan Jalur Gaza,” kata relawan MER-C.

“Semoga, akan ada bantuan yang terus berkelanjutan, seperti yang telah kami salurkan ke warga Gaza yang tengah terisolasi dan mengungsi di pusat-pusat penampungan. Salam hangat untuk Indonesia. Love you full Indonesia. Semoga Allah memberi keberkahan pada kalian semua,” tuturnya.

MER-C baru berhasil menyalurkan bantuan ke Gaza utara yang saat ini tersolasi akibat serangan membabi buta Israel. Sebagian besar warga Palestina di Gaza utara telah mengungsi ke Gaza selatan  termasuk dua relawan MER-C asal Indonesia Fikri Rofiul Haq dan Reza Aldila. Untuk itu penyaluran bantuan ke Jalur Gaza utara saat ini dilakukan oleh relawan lokal.

 

 

Presidium MER-C dr. Henry Hidayatullah mengatakan, pemboikotan terhadap produk-produk yang terafiliasai dengan Zionis Israel merupakan bagian dari diplomasi kemanusiaan untuk Palestina.

Hal itu ia sampaikan saat menjadi pembicara dalam acara Milad Indonesia Halal Watch ke-11 dan Launcing Pemaparan Hasil Survei Pengetahuan, Sikap dan Efektivitas Fatwa Majelis Ulama Indonesia Nomor 83 Tahun 2023 Tentang Boikot Produk Terafiliasi Israel terhadap Masyarakat Indonesia, Selasa (23/1) di Jakarta.

“Boikot produk menjadi bagian dari diplomasi kemanusiaan, karena kita harapkan dengan boikot produk ini kemudian terjadi kerugian, sehingga suplai-suplai senjata menurun dan paling tidak agresi berhenti,” ujar dr. Henry.

Ia mengatakan, MER-C sendiri telah melakukan upaya diplomasi kemanusiaan ini dengan mendirikan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza, dari bantuan masyarakat Indonesia.

“Rumah Sakit ini kita dirikan dan menjadi Rumah Sakit Indonesia, untuk menunjukkan kepada dunia bahwa rakyat Indonesia bersama rakyat Palestina, dengan harapan Palestina akan Merdeka. Ini adalah diplomasi kemanusiaan,” ungkapnya.

Rumah Sakit Indonesia yang resmi diserahkan untuk rakyat Palestina pada Januari 2016 ini mengalami kerusakan parah akibat serangan Israel pada Oktober lalu. Namun MER-C berkomitmen akan segera melakukan perbaikan saat situasinya memungkinkan.

Lebih lanjut, dr. Henry mengatakan masyarakat masih membutuhkan adanya aturan turunan dari fatwa MUI terkait pemboikotan terhadap produk terafiliasi Israel, yaitu membuat daftar produk-produk tersebut. karena saat ini masyarakat mengidentifikasi sendiri produk yang diboikot termasuk MER-C.

Namun menurutnya, fatwa ini telah membawa dampak positif dengan lahirnya kesadaran umat secara lebih luas untuk membeli produk alternatif dan menciptakan potensi untuk memproduksi produk seperti produk yang diboikot.

dr. Henry juga menyerukan konsistensi untuk terus menggaungkan aksi boikot ini, karena selama ini boikot masih bersifat temporer. Ini tidak hanya konsistensi MUI tapi konsistensi masyarakat secara umum. Ia juga meminta Langkah serupa dari pemerintah.

“Seluruh dunia sudah berteriak tapi Israel tidak bergeming, masih terus melancarkan agresinya. Oleh sebab itu, maka sepanjang hayat pula kita harus mendedikasikan diri untuk Palestina, sebagaimana Bung Karno (Presiden Pertama Indonesia) menyatakan, selagi rakyat Palestina belum Merdeka, maka rakyat Indonesia bersama rakyat Palestina,” ujarnya.

Image

MER-C adalah organisasi sosial kemanusiaan yang bergerak dalam bidang kegawatdaruratan medis dan mempunyai sifat amanah, profesional, netral, mandiri, sukarela, dan mobilitas tinggi.

Alamat

Jl. Kramat Lontar No. J-157. Senen. Jakarta Pusat - Indonesia.

Telp.

+62 21 315 9235

Email

office@mer-c.org

Useful Links

Berita Terkini