MER-C Cabang Mataram Turunkan Tim ke Sambelia

MATARAM Menyusul banjir bandang yang menerjang Kecamatan Sambelia, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat Kamis sejak Selasa malam (13/3), MER-C Cabang mataram segera menyiapkan Tim Medisnya. Kamis (15/3) tim medis pertama diturunkan bekerjasama dengan Tim TBM FK Universitas Mataram (Unram). Tim ini bertugas sebagai tim advance untuk melakukan survey lapangan menilai keadaan dan kebutuhan para korban banjir bandang.

 

Pada hari yang sama diberangkatkan Tim medis kedua pada pukul 22.30 WITA terdiri dari satu orang dokter umum, dua orang dokter muda dan 2 orang petugas non-medis dengan membawa bantuan berupa obat-obatan, selimut, jilbab dewasa dan anak-anak, susu bayi, bubur bayi, pembalut, minyak telon, minyak kayu putih, diapers, makanan siap saji, air mineral, sikat gigi, pasta gigi, dan lotion anti nyamuk.

Tim kedua tiba di Sambelia sekitar pukul 00.30 dan segera bergabung dengan Tim awal. Setibanya di lokasi, tim langsung berkoordinasi dengan pejabat setempat untuk menginformasikan kedatangan Tim serta mendapatkan informasi titik-titik pengungsian korban banjir.

Setelah mendapat informasi lokasi pengungsian, Tim pun memutuskan untuk menuju ke desa Dara Kunci. Namun, medan menuju posko pengungsian ini ternyata cukup berat, banjir masih menggenangi jalan. Di samping itu hujan juga masih turun dengan lebat dan disertai angin kencang. Jembatan yang menghubungkan dusun Sambelia dan dusun Belanting pun mengalami kerusakan parah. Belum lagi jalanan antar desa tertutup oleh pepohonan yang tumbang dan batu-batu yang berserakan terbawa banjir. Hal ini membuat Tim memutuskan untuk berangkat ke lokasi pengungsian esok paginya setelah pohon-pohon tumbang disingkirkan dari jalan.

Jumat (16/3) pukul 06.00 pagi Tim bergegas memulai perjalanan menuju ke desa Dara Kunci untuk menyalurkan bantuan dan memberikan pelayanan medis kepada para korban banjir. Saat memberikan bantuan di desa ini, tim mendapat info bahwa di dusun Mananga Rea air naik hingga menggenangi rumah-rumah warga. Usai dari Dara Kunci, tim langsung bergerak ke dusun tersebut. Di dusun ini Tim membantu proses evakuasi warga ke SMP 2 Blanting, ruangan-ruangan kelas dipersiapkan untuk tempat pengungsian warga korban banjir. Tim memutuskan membuka posko kesehatan di SMP ini.

Untuk memaksimalkan bantuan bagi para korban pada fase tanggap darurat, MER-C Cabang Mataram nenurunkan tim ketiga yang diberangkatkan pada hari Jumat sore (16/3). Tim terdiri dari satu dokter spesialis, satu orang perawat, enam orang dokter muda, dan dua orang petugas non-medis dengan membawa tambahan bantuan obat-obatan, terpal, selimut, pakaian layak pakai, air mineral, dan diapers. Setibanya di Sambelia dan setelah berkoordinasi dengan Camat Sambelia, tim langsung menuju posko kesehatan MER-C di SMP 2 Blanting.

Perjalanan menuju ke posko ini juga harus melewati medan yang cukup berat dalam keadaan hujan deras dan angin kencang. Saat yang paling sulit adalah ketika melewati jembatan yang ambruk. Namun, akhirnya tim ketiga tiba dengan selamat di SMP 2 Blanting sekitar pukul 8 malam.

Malam itu langsung didata keperluan pengungsi untuk pembagian bantuan selimut dan terpal sebagai alas tidur. Namun jumlah bantuan selimut tidak sebanding dengan jumlah pengungsi, sehingga selimut diprioritaskan hanya untuk anak-anak dan lansia.

Untuk menambah kekuatan personil, hari berikutnya, Tim keempat diberangkatkan lagi dari Mataram sekitar pukul 12.30 dengan membawa bantuan obat-obatan dan air mineral. Perjalanan tim keempat lebih mulus dari perjalanan tim-tim sebelumnya karena hujan yang sudah reda, air telah surut dan kondisi jalan sudah lebih baik.

Di Sekretariat MER-C Cabang Mataram, sejumlah sumbangan untuk korban banjir Sambelia terkumpul. Sabtu malamnya, Tim berikutnya yang terdiri dari 5 orang relawan MER-C Cabang Mataram diturunkan lagi ke Sambelia agar sumbangan yang masuk bisa segera disalurkan. Tim tiba di Sambelia sekitar pukul 02.00 wita dini hari. Setelah menurunkan sumbangan yang dibawa, para relawan langsung pulang kembali ke Mataram. Sementara itu, Tim Medis tetap bersiaga di posko kesehatan untuk memberikan pelayanan medis bagi para korban banjir yang masih terus berdatangan ke Posko Pengungsian di SMP 2 Blanting.