GMJ Darat Tiba di Beirut: 8,5 Jam Tertahan di Kapal

Turki Tim Konvoi Darat Global March to Jerusalem (GMJ) tiba di Pelabuhan Mersin Turki, pukul 02.30 pagi hari, 27/3. Sebelumnya tim sempat demonstrasi dan singgah di pusat kota Konya tepat di depan gedung Konya Bolge 26/3. Tim disambut oleh NGO Mazlumder Konya.

Feroze, delegasi India mengatakan, kita akan marcing ke Jerusalem dari seluruh penjuru dunia untuk membebaskan Aqsa, setelah Netanyahu memberi peringatan akan menindak tegas demonstran GMJ yang mendekati perbatasan, peserta GMJ tambah besar hingga 2 juta.

Seluruh peserta kelihatan lelah setelah  lima jam perjalanan dari Konya. Delegasi sempat mengunjungi Museum dan makam Jalaluddin Rumi, di Konya sekitar lima jam. Usai dari museum, Panitia GMJ Konya menjamu makan malam kemudian dilanjutkan dengan  pertemuan dengan organisasi Kaum Dhuafa (Enderun Egitim Fakfi Kenya Subesi),

 

Direktur Enderum Foundation, Mr. Latief mengucapkan selamat datang di Konya dan semoga anda bisa kesini lagi., kami menyambut GMJ dan insyaAllah Palestina akan merdeka. Meski peserta dari berbagai agama dan negara kita punya satu tujuan, membebaskan Jerusalem.

Fadil salah satu peserta dari Palestina mengatakan, solidaritas bangsa Asia sangat penting untuk menekan Israel, Jerusalem harus menjadi  milik semua umat monoteisme, Jerusalem harus dibebaskan dari kolonialisme. Nyanyian Aqsa terdengar serempak dari para peserta, Aqsa Haquna.

Dengan menggunakan 3 bus, tim GMJ melanjutkan perjalanan menuju pelabuhan Mersin, Turki, dengan jarak 255 KM. Setelah menunggu dari pukul 03.00 hingga pukul 23.00, tim akhirnya berangkat dengan menggunakan kapal berbendera Turki, Fergun Express 2. Angin bergerak kencang, peserta nampak kedinginan, gelombang laut naik turun hingga separuh lebih peserta GMJ mabuk laut.

Rabu (28/03) pukul 07.00 pagi waktu lokal, mulai nampak bayangan gedung-gedung bertingkat kota Beirut. Emeraude Express tetap melaju dengan kecepatannya yang konstan hingga akhirnya bersandar di pelabuhan Beirut pada pukul 09.30 waktu Beirut. Tentara Perdamaian PBB dari Brazil dan Libanon nampak berjaga di luar kapal.

Di pelabuhan, para delegasi GMJ dari berbagai negara; India, Indonesia, Filipina, Malaysia, Iran, Turki dll berpikir bisa segera turun dan bergabung dengan delegasi yang lain. Tapi ternyata masih menunggu lama dengan ketidakpastian. Informasi simpang siur, belum bisa keluar dari kapal karena masih terganjal dengan masalah visa masuk Beirut.

Awalnya para delegasi bersikap tenang dengan mengobrol dan bercanda di dalam kapal maupun di dek. Ada juga yang berusaha mengajak ngobrol aparat keamanan yang mondar mandir di luar kapal, walaupun tidak membuahkan hasil. Aparat bersenjata lengkap hanya diam dan memasang muka sangar.

Pukul 12.00, Feroze Mithiborwala, selaku koordinator GMJ India, membawa informasi bahwa tertahannya para delegasi ternyata bukan karena masalah visa belaka, tetapi karena situasi politik Libanon dengan adanya pihak-pihak yang tidak menginginkan delegasi GMJ memasuki Libanon.

Para delegasi mulai emosional, berbondong-bondong naik ke palka/atap kapal sambil meneriakkan yel-yel dan memukul-mukul atap kapal.

Setelah tertahan selama kurang lebih 8,5 jam di kapal, sekitar pukul. 18.00 khusus delegasi Indonesia yang berjumlah 28 orang dengan bantuan dan jaminan visa dari Pihak KBRI akhirnya bisa keluar dari kapal sementara delegasi yang lain masih menunggu administrasi pelabuhan.

Sempat acara seremoni perpisahan di kapal, delegasi GMJ Indonesia kemudian dibagi menjadi dua tim, tim pertama sebanyak 24 orang  menuju Yordania 28/3 malam pukul 22.15 untuk berkampanye di Front Yordania. Sementara, tim kedua sebanyak empat orang ikut bergabung dengan panitia GMJ Libanon untuk berkampanye di Front Libanon.

Duta Besar Indonesia di Libanon, Dimas Samudra sempat memberikan statemen dukungan pada kegiatan GMJ, karena amanah mukadimah Undang-Undang Dasar 1945, dan menyerukan bahwa tempat suci Jerusalem untuk semua umat dan mendukung dibebaskanya Jerusalem dari kolonialisame. KBRI Libanon akan  menfasilitasi bagi kelancaran kampanye sipil GMJ di Libanon.

 

Tim Konvoi Darat GMJ Indonesia

Laporan dari Muhammad Maruf (VOP) & dr. Nafan Akhun (MER-C)