Warga Palestina di Gaza Utara hari Sabtu (24/2) melakukan protes untuk mendesak dibukanya kembali layanan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza yang terpaksa ditutup sejak akhir November karena kerusakan parah setelah serangan Israel.Warga Palestina di Gaza Utara hari Sabtu (24/2) melakukan protes untuk mendesak dibukanya kembali layanan Rumah Sakit Indonesia di Jalur Gaza yang terpaksa ditutup sejak akhir November karena kerusakan parah setelah serangan Israel.

 


Puluhan pengunjuk rasa memasang poster di depan Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Gaza Utara, meminta dibukanya kembali layanan rumah sakit atau disediakannya rumah sakit lapangan. Anak-anak yang ikut dalam protes tersebut memukul alat-alat makan untuk menunjukkan bahwa mereka kekurangan makanan.


“Kami ingin menunjukkan kepada dunia kerusakan Rumah Sakit Indonesia yang dilakukan oleh Tentara Pendudukan Israel lebih dari tiga bulan lalu. Mereka menghancurkan rumah sakit saat setengah juta orang dirawat di dalamnya,” kata Jamil Ashour, salah satu Warga Gaza yang ikut melakukan protes.


Menanggapi hal tersebut, Ketua Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) dr. Sarbini Abdul Murad mengatakan, Warga Palestina di Gaza Utara sedang menyampaikan aspirasi mereka, keinginan yang sangat dalam agar Rumah Sakit Indonesia dapat difungsikan kembali. 


"Mereka tidak tahu mau minta ke siapa agar rumah sakit ini bisa difungsikan. Mau minta sama pemerintah di sana pemerintahnya sudah tidak berfungsi, kemudian kepada WHO mereka tidak bisa berbuat banyak. Menurut saya tuntutan mereka ini adalah sebuah aspirasi keinginan yang sangat dalam dari mereka agar Rumah Sakit kebanggaan bersama ini bisa difungsikan kembali," ujarnya. 


Sarbini mengatakan, aksi protes ini juga merupakan isyarat rasa frustasi Warga Gaza Utara atas peristiwa yang terjadi kepada mereka sampai dengan hari ini. Warga Gaza Utara telah terisolir dari dunia selama kurang lebih empat bulan. Meski bantuan masuk ke Jalur Gaza, tapi tidak sampai ke wilayah mereka. 


"Demonstrasi kemarin merupakan puncak frustasi mereka untuk menyuarakan  penderitaan mereka yang menurut saya hari ini dunia melupakannya. Mereka berinisiatif melakukan demonstrasi di depan Rumah Sakit Indonesia, karena merupakan simbol bantuan masyarakat internasional khususnya Indonesia, agar suara mereka benar-benar di dengar dan dunia dapat mengambil langkah-langkah tegas untuk menyelesaikan penderitaan panjang yang begitu menyedihkan," kata Sarbini. 


"Saat ini Rumah Sakit Indonesia sudah lumpuh total, saya begitu terharu dan sedih melihat Rumah Sakit Indonesia tidak bisa berfungsi, kita tidak bisa memberikan apa-apa kepada penderitaan Gaza hari ini," ucapnya. 


Terkait pembukaan kembali Rumah Sakit Indonesia, Sarbini mengungkapkan MER-C  sudah membuka donasi dan berkomitmen untuk membangun kembali Rumah Sakit tersebut. Ia mengatakan, pembangunan kembali Rumah Sakit akan membutuhkan dana yang cukup besar, karena tidak hanya bangunannya yang mengalami kerusakan parah, alat-alat kesehatan yang ada juga telah dihancurkan oleh tentara israel

Dukung Sosial Media Kami

Langganan Info & Berita MER-C