Setidaknya delapan titik di atap dan dinding Rumah Sakit Indonesia di Rakhine State bolong akibat terkena peluru, saat terjadi baku tembak antara Arakan Army (AA) sayap militer suku Arakan yang beragama Budha dengan tentara Pemerintah Myanmar (Tatmadaw), Minggu (2/6) lalu.

 

“Hari kamis ini kami baru bisa kembali ke lokasi Rumah sakit setelah Ahad lalu, terjadi pertempuran sengit antara AA dan Tatmadaw di dekat lokasi RSI, dan setelah kami cek ternyata ada setidaknya delapan titik di dinding dan atap yang bolong akibat peluru saat pertempuran kemarin” terang Ahmad Fauzi, salah satu relawan MER-C yang berada di lokasi.

 

Fauzi juga menambahkan ditemukan setidaknya tiga proyektil peluru di dalam lokasi Rumah Sakit Indonesia ini.

 

“Kami temukan 3 proyektil peluru didalam lokasi RS Indonesia, 2 diantaranya berukuran 2,5 cm dan satu berukuran 3 cm, ini cukup besar juga” terangnya.

Ia menambahkan selain bangunan rumah sakit, kantor atau direksi kit di lokasi yang biasa digunakan sehari-hari untuk berkantor para relawan juga terkena tembakan.

 

“Ada setidaknya 3 lubang di atap kantor, saya juga heran padahal direksi kit ini terbilang rendah, dan terhalang banyak pepohonan dan bangunan, namun tetap kena juga” terangnya.

 

Sebagaimana diberitakan sebelumnya telah terjadi pertempuran antara Arakan Army (AA) dengan tentara pemerintah Myanmar (Tatmadaw) Minggu (2/6). Baku tembak terjadi sekitar pukul dua sore hari, ketika truk militer Tatmadaw diserang menggunakan ranjau darat oleh AA. 

Dari laporan media setempat, AA mengklaim telah menewaskan 10 tentara Myanmar dan melukai 40 orang lainnya. Tatmadaw segera membalas serangan tersebut dengan menggempur salah satu tempat yang dianggap basis AA yang berada di dekat lokasi RS Indonesia.

 

Pertempuran sengit pun terjadi, hingga malam hari, Tatmadaw mengerahkan sekitar 230 personel untuk menghalau para tentara dari Suku Arakan Budha ini. Tatmadaw membuat base camp di salah satu kampung dekat RSI, dimana kampung tersebut merupakan satu-satunya kampung muslim yang diizinkan oleh pihak keamanan ketika relawan akan menunaikan shalat jumat.

 

Akibat selain itu, diberitakan juga ada 2 warga muslim meninggal dan satu orang anak luka-luka akibat terkena tembakan saat terjadi pertempuran antara kedua belah pihak. Seorang anak yang terluka saat ini sedang dirawat di Rumah Sakit lama, disamping bangunan RS Indonesia.

 

Akibat pertempuran tersebut, pekerjaan pembangunan Rumah Sakit Indonesia sempat terhenti beberapa hari. Saat ini bangunan utama telah mencapai 91,5 persen dan sedang dikerjakan pekerjaan bangunan pendukung seperti, kamar jenazah, ground tank, rumah genset dan landscaping.

 

Info :

Website : www.mer-c.org

Call Center : 0811990176

FB : MER-C Indonesia

IG : @mercindonesia / @rsindonesia

Twitter : @mercindonesia

Dukung Sosial Media Kami

Langganan Info & Berita MER-C